Bisnis.com, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Panda Nababan mengisahkan sekelumit perseteruan antara Jusuf Kalla (JK) dan Rizal Ramli di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Panda mengaku mendapatkan tugas untuk menjadi penengah ketegangan dua negarawan yang secara terbuka mengungkapkan ketidaksukaannya satu sama lain.
Saat Jokowi mengangkat Rizal sebagai Menko Kemartiman, kata Panda, Wapres JK merasa keputusan itu diambil Jokowi untuk 'mengeleminasi' perannya sebagai wakil presiden. Panda yang mengetahui hal itu pun mengaku terkejut.
"Kutanya ke Pak Jokowi, Pak JK udah punya asumsi begini, dianggap ini dipasang Rizal untuk menetralisir atau mengeleminasi peran dari Wapres. Gak sehat ini saya bilang," kata Panda dikutip dari YouTube Total Politik, Sabtu (27/11/2022).
Usai mengetahui informasi itu, sambung Panda, Jokowi mengaku akan menjelaskan keputusan menggandeng Rizal Ramli sebagai bagian dari kabinetnya.
"Saya konfirmasi ke JK dan benar bahwa Jokowi memang telah menjelaskannya," imbuh Panda.
Baca Juga
Meskipun demikian, Rizal secara terang-terangan mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap wakil presiden. Panda mengisahkan bahwa saat sebuah sidang kabinet, Rizal menyalami semua menteri dan Presiden, kecuali JK.
Hingga akhirnya, saat perombakan kabinet, Rizal menjadi salah satu menteri yang terdampak. Saat itu, kata Panda, Rizal bersikeras meminta waktu untuk bertemu secara pribadi dengan Jokowi untuk memastikan bahwa pemecatannya bukan karena perseteruannya dengan Wapres JK.
JK vs Rizal di era SBY
Perseteruan petinggi antara JK dan Rizal Ramli disebut Panda bermula di era pemerintahan SBY. Kala itu, JK juga menjabat sebagai wakil presiden. Panda mengatakan bahwa Rizal menganggap JK menjegalnya saat digadang-gadang menjadi menteri keuangan.
Panda menceritakan pertemuan JK dan Rizal Ramli di sebuah restoran di Jakarta. Pertemuan itu menyoal keputusan SBY dalam menentukan nama pengisi kabinetnya. Rizal yang saat itu merasa akan masuk di kabinet menjadi menteri keuangan (menko ekuin), tetiba mendapatkan kabar bahwa sang presiden memintanya menjadi menteri perindustrian.
"Rizal merasa digagalkan dan dipermainkan oleh JK," kata Panda.
Namun, menurut JK, kata Panda, penentuan kabinet di tangan presiden karena seluruh calonnya dipanggil secara pribadi ke Cikeas.
Dalam catatan Bisnis, mereka sebelumnya sempat saling melontarkan pernyataan. JK menyebutkan Rizal Ramli merupakan sosok yang cerdas di bidang perekonomian.
Namun, menurutnya, Rizal tidak memiliki kemampuan yang baik untuk memimpin anak buah. Hal itu berdampak kepada kinerjanya selama sebagai menteri. Tak heran jika Rizal tak pernah awet sebagai menteri baik di masa kepemimpinan SBY maupun Jokowi.
“Omongnya besar, tapi gak bisa pimpin orang,” kata JK dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (7/11/2020).
Simak selengkapnya di sini: JK Ungkap Alasan Rizal Ramli Dicopot dari Jabatan Menteri
Di sisi lain, Rizal Ramli mengungkapkan bahwa beberapa kali dijegal JK saat menjadi kandidat menteri di era kabinet SBY hingga Jokowi.
Menurut Rizal, pada era SBY dirinya mengklaim sudah mengantongi tanda tangan dari Presiden ke-6 RI tersebut untuk menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian. Namun, langkah Rizal diganjal Jusuf Kalla yang saat itu menjabat Wakil Presiden.
“SBY bahkan sudah tanda tangan kan, Rizal Ramli Menko Perekonomian, diganjal sama JK. Habis itu SBY pertahankan jadi Menteri Keuangan, dia [JK] enggak setuju lagi, akhirnya dia [SBY] minta Rizal Ramli Menteri BUMN, dia [JK] enggak setuju lagi. Last minute, saya ditunjuk menjadi Menteri Perindustrian di kabinet SBY pertama, saya nolak, itu bukan keunggulan kita,” ujarnya seperti dikutip dari Youtube Karni Ilyas Club, Minggu (25/10/2020).
Simak selengkapnya di sini: Klaim Rizal Ramli Dijegal Jusuf Kalla Jadi Menteri SBY & Jokowi